ANGKRINGAN KHAS YOGYAKARTA
Salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaa untuk mewawancarai pengusaha kecil di Yogyakarta, dan kami berkesempatan untuk mewawancari pemilik Angkringan di Yogyakrta.
Mas Ahmad biasa beliau di sapa, adalah
salah satu dari sekian banyak pemilik usaha Angkringan di Yogyakarta. Kami
mendatangi kediamannya yang sekaligus menjadi lapak Angkringan tersebut yang
terletak di desa condongCatur sleman DIY. Pemilik sendiri sudah menekuni usaha
ini selama 4 tahun, saat kami bertanya kapan tepatnya usaha Angkringan ini
dibuka pemilik mengaku lupa kapan tanggal dan bulannya tetapi tahun nya pemilik
masih ingat yaitu pada tahun 2013 silam. Modal awal untuk memulai usaha Angkringan
ini adalah sebesar Rp.5.000.000,- yang pemilik dapatkan dari pinjaman, namun
dalam waktu kurang lebih 3 bulan modal awal sudah kembali dan pinjaman dapat
tertutupi dari laba berjualan Makanan Angkringan ini.
Kami
bertanya kepada pemilik kenapa memilih usaha Angkringan ini padahal pemilik
yang biasa di sapa Mas Ahmad ini tergolong masih Muda. Dengan santai pemilik
menjawab karena Usaha Angkringan adalah salah satu usaha yang paling mudah dilakukan,
terlebih di daerah sini tepatnya di kota yogyakarta itu banyak sekali pendatang
khususnya Mahasiswa otomatis konsumen akan banyak sekali ditemukan, dan juga
tidak perlu repot-repot mengenalkan produk karena semua orang pasti sudah
mengenal jajanan yang tersedia atau
dijual di Angkringan.
Saat
kami mendatangi lokasi sekitar pukul 19:00 WIB, Angkringan Mas Ahmad ini sudah
ramai pengunjung dan kebanyakan pengunjung mengkonsumsi langsung jajanan nya di
tempat karena di Angkringan ini juga disediakan meja dan tempat yang cukup
nyaman untuk menikmati jajanan. Angkringan ini terlihat sederhanan tetapi
ternyata banyak respon baik dari konsumen setia Angkringan ini, yaitu karena
Pemilik adalah seorang yang ramah dan jajanan yang di sediakan juga enak-enak.
Angkringan
ini buka dari hari minggu hingga hari jumat dan hari Sabtu malam minggu tutup.
Setiap hari nya di bantu oleh 1 orang yaitu bapak dari pemilik angkringan,
beliau setiap hari membantu pemilik yang merupakan anak nya tersebut, seperti
membantu menata jajanan dan menyiapkan piring-piring dan lain-lainnya, setiap
hari modal yang di keluarkan adalah Rp.200.000,- sudah termasuk pemasok jajanan
dari luar, dan laba bersih yang di dapatkan setiap hari adalah Rp.200.000,-.
Tetapi jumlah tersebut tidak menentu karena dalam usaha itu pasti ada pasang
dan surut nya terkadang per hari bisa lebih dari Rp.200.000,- atau bahkan
kurang dari Rp.200.000,-. Disamping itu dalam satu minggu akan ada 2 atau 3
hari dimana Angkringan sepi pengunjung, dan ada saat dimana angkringan Mas
Ahmad akan benar-benar sepi pengunjung yaitu pada Waktu Mahasiswa sedang Ujian
dan pada saat liburan semester tentu saja.
Ada
yang unik dari Angkringan ini karena yang jajan di Angkringan ini kebanyakan
adalah pasangan muda yaitu sekitar 80% yang jajan di Angkringan Mas Ahmad
datang dengan pasangannya, karena angkringan ini buka dari jam 17:00 – 01:00 WIB semakin malam justru semakin ramai
pengunjung ada yang di bungkus dan banyak juga di konsumsi langsung di tempat.
Walaupun
kami melihat pemilik sangat ceria tetapi pemilik mengaku pernah ada rasa bosan
juga dan malas di karenakan alasan yang klise yaitu merasa capek dan bosan
menghadapi hal yang sama setiap harinya, oleh kerana itu pemilik mengambil 1
hari dalam seminggu itu untuk liburan, yang biasa pemilik gunakan untuk tidur
atau sekedar nongkrong bersma teman-teman.
Ketika
bulan Ramdhan tiba Angkrigan Mas Ahmad ini tetap ramai pengunjung apalagi pada waktu-waktu
menjelang Buka puasa, dan akan rmaai kembali setelah shalat tarawih.
Mas
Ahmad sebagai pemilik dengan cepat menjawab tidak saat kami bertanya kenapa
tidak bergabung saja dengan jasa ojek online supaya laba setiap harinya
bertambah, alasan yang dilontarkan pun cukup masuk akal karena pemilik tidak
ingin kinerja nya menurun di karenakan terburu oleh waktu, pemilik menyadari
bahwa untuk memberikan pelayanan maksimal membutuhkan cukup waktu dan tidak bisa dengan terburu-buru, dan
keyataan nya ojek online mereka di buru oleh waktu, pemilik tidak ingin
konsumen nya kecewa karena pelayanan yang lembat dan memakanan waktu tapi
hasilnya tidak sempurna, Krena Mas Ahmad ini asli jogja maka sudah sesuai
dengan prinsip orang jawa yaitu “alon alon asal kelakom”.
Akhir
dari wawancara ini kami mendapatkan banyak ilmu untuk dapat kami bagi kembali
dengan teman-teman yaitu kunci untuk memulai usaha itu, yang pertama adalah
Niat yang kuat, jangan terlalu lama berfikir kalau sudah memiliki ide usaha
maka lakukan, ada modal maka bertindaklah dan satu hal yang harus kita tanamkan
adalah mulailah suatu usaha dari kecil jangan memimpikan punya usaha langsung
besar kalau niat nya belum benar-benar kuat.